Home

Kamis, 05 Januari 2017

Job Interview



   1.      Q : Tell us about yourself!
   A : My name is Amalia / Nikita / Dillah. I’m 21/20 years old, I’m in my third year in university. I’m majored in accounting.
 
   2.      Q : Why should we hire you?
A : I’m a passionate worker, I’m a hard worker, and I work well in a team.

   3.      Q : What is the reason behind you leaving your last job?
   A : I’m trying to find a more suitable job that would support my career

   4.      Q : Why have you been unemployed for such a long time?
   A : I was trying to find a job that fit my degree.

   5.      Q : Tell me your ability to work under pressure!
   A : I’m a hard worker, so I think I will do just fine.

   6.      Q : Tell me your job experience!
   A : I was an apprentice at public accountant office

   7.      Q : What are your expectation from job?
   A : I would like to be part of the financial team

   8.      Q : Describe your management style!
   A : I’m a perfectionist and I would like to finish my work as soon as I can

   9.      Q : Are you a team player?
   A : I am. I’ve been working as a team since I was an apprentice.

   10.  Q : What irritates you about co-workers?
   A : People that talks a lot but didn’t do their work properly

   11.  Q : How long would you expect to work for us if hired?
   A : 2 years for the least.

   12.  Q : How do you see yourself 5 years from now?
   A : I would like to be a team leader or a manager

   13.  Q : Do you consider yourself successful?
   A : not yet. But I would like to become successful in the future.

   14.  Q : What is your weakness?
   A : I’m a little bit slow in using new technology, but I’m sure that I will be better as I use it more often.

   15.  Q : What is your strength?
   A : I’m good at team project, I’m a patient woman, and I’m a hard worker.

   16.  Q : What position do you prefer on a team working on a project?
   A : I would like to part of the financial team, or in financial department.

   17.  Q : How month salary do you expect?
   A : I think our country’s standard salary is fine as a beginning.

   18.  Q : Are you ready to replaced any time to other city or abroad?
   A : I love travelling. so I think it would be fine.



kelompok :
Amalia Husnayain (2D214081)
Nikita River (27214943)
Nurul Fadillah Utami (28214264)
 

 

Job Interview Mind Maps


1. I'd apply for a job if I thought I covered about 60% of the requirement!
    A : Yes, because it's hard to get a job this day
2. I'd accept the salary offered at a job interview?
    A : yes, I'd accept the salary. Because if I did good at my work, my salary will also increase.
3. I'd always try to negotiate my salary at a job interview?
    A : no, when I'm a fresh graduate I would not. But if I become a professional, I would.
4. I'd lie at a job interview for example about my skill or job experience?
    A : no. Because if I lie about my skill or job experience I couldn't prove it in the future.
5. If I'm going to succeed and be promoted some one else will have to lose?
    A : yes, because it's the law of nature.
6. At a job interview, I'd ask "what can your company do for our career?"
    A : yes, because it's important for my career in the future

Sabtu, 12 November 2016

Contoh Kalimat Simple Present dan Simple Past

Simple Present

1. (+) Mother goes to the market every morning
    (-) Mother does not go to the market every morning
    (?) Does mother go to the market every morning?

2. (+)  I eat salad every Tuesday
    (-) I do not eat salad every Tuesday
    (?) Do i eat salah every Tuesday?

3. (+) I read Harry Potter novel
    (-) I do not read Harry Potter novel
    (?) Do I read Harry Potter novel?

4. (+) Ayu sit under the tree every morning
    (-) Ayu does not sit under the tree every morning
    (?) Does Ayu sit under the tree every morning?

Simple Past

1. (+) I saw her yesterday at the train station
    (-) I did not see her yesterday at the train station
    (?) Did I see her yesterday at the train station?

2. (+) He slept early last night
    (-) He didn't sleep early last night
    (?) Did he sleep early last night?

3. (+) Icha did her homework two days ago
    (-) Icha didn't do her homework two days ago
    (?) Did Icha do her homework two days ago?

4. (+) Anggi went to the library last week
    (-) Anggi didn't go to the library last week
    (?) Did Anggi go to the library last week?

Contoh Invitation Letter

PODOMORO LAND

Jl. Letjen. S. Parman Kav.28,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11470, Indonesia
Phone: +62 21 29034567


Ted Goodman
23 Budgen Drive
Redhill
Winteco Corp.
October 20, 2016

Dear Mr. Goodman,
We would like to invite Winteco Corp. to join our next project in building a property with Go Green Concept. The meeting will be held on,
 
Date    : November 16, 2016
Time    : 10.00 -11.00 AM
Place    : Four Season Hotel Meeting Room

We look forward to your good feedbacks and ask you to kindly reply by October 30, 2016.

Yours sincerely,


Amalia Husnayain
Secretary Podomoro Land

Source : https://www.infotextmanuscripts.org/ncropa/ncropa-cac-61.jpg

Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif

Paragraf Deduktif


Paragraf deduktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan pola deduksi, yaitu memaparkan hal umum terlebih dahulu kemudian menjabarkan hal – hal khusus. Dengan kata lain paragraf ini meletakkan gagasan utamanya pada kalimat utama di awal paragraf.

contoh :

Pada akhirnya, prinsip ini juga berlaku dalam perilaku manusia, dalam hubungan manusia. Hubungan manusia juga merupakan sistem alam yang didasarkan pada hukum menabur-menuai. Dalam jangka pendek, dalam sistem sosial yang artifisial seperti sekolah, anda mungkin dapat lulus jika anda belajar bagaimana memanipulasi peraturan buatan manusia, untuk "memainkan permainan". Dalam kebanyakan interaksi manusia yang hanya sekali saja atau yang singkat saja, anda dapat menggunakan Etika Kepribadian untuk lulus dan membuat kesan yang baik melalui pesona dan keahlian serta berpura-pura tertarik pada hobi orang lain. anda dapat menggunakan teknik mudah dan cepat yang mungkin berhasil dalam situasi pendek.
- 7 Habits (1997:10) -

Paragraf Induktif


Paragraf induktif adalah suatu paragraf yang dikembangkan dengan pola induksi, yaitu dengan cara menjabarkan hal – hal khusus terlebih dahulu dan kemudian disimpukan menjadi suatu hal yang umum. Dengan kata lain, paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Pola paragraf ini biasanya dipakai dalam paragraf generalisasi, sebab – akibat, akibat – sebab, dan analogi.

contoh :


Interface berisi kumpulan nama metode tanpa implementasi. Interface ini menandai kelas mempunyai sekumpulan perilaku. Interface digunakan untuk mendefinisikan fungsionalitas yang digunakan beberapa kelas tapi tidak menyatakan cara fungsionalitas akan didefinisikan kelas-kelas ini. Dengan menempatkan metode-metode di interface maka kita dapat memberikan perilaku yang common dan menyerahkan implementasi spesifik ke kelas-kelas itu. Hal ini, membuat interface merupakan pilihan yang lebih baik berkaitan dengan penanganan modularisasi.

Sumber : 
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/05/pengertian-beserta-contoh-paragraf-deduktif-induktif-dan-campuran-lengkap.html

Kamis, 10 November 2016

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada pada pikiran pembicara dan penulis. Kalimat yang efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca) persis seperti apa yang disampaikan.


Ciri-ciri Kalimat Efektif

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

Kesepadanan struktur
Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai . kesepanan kalimat ditandai oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Ciri-ciri kesepadanan kalimat:
Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.Contoh :
    Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (salah)
    Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar)
    Tidak terdapat subjek yang ganda

Contoh:
    Soal itu saya kurang jelas.(salah)
    Soal itu bagi saya kurang jelas .(benar)
    Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

Keparalelan Bentuk

Kepalalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Dalam kalimat yang efektif, gaya paralelisme menempatkan unsur yang setara dalam konstruksi yang sama. Selain itu, paralelisme atau kesejajaran bentuk membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan memperhatikan bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama. Artinya kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan bentuk kedua menggunakan verbal. Dengan kata lain, kalau berawalan me- sama-sama berawalan me-, berawalan di- sama-sama berawalan di-, dan kalau berbentuk ke- an sama-sama berbentuk ke-an pula.

Contoh 1
    Langkah-langkah tersebut memahami, menghayati dan pengamalan.
    Sesudah menghayati dan memahami, pancasila harus diamalkan.

Bandingkan dengan kalimat:

(1a) langkah-langkah tersebut adalah memahami, menghayati, dan mengamalkan.
(1b) Langkah-langkah tersebut adalah pemahaman, penghayatan dan

Pengamalan.

(2a) Sesudah dipahami dan dihayati, Pancasila harus diamalkan.
(2b) Sesudah memahami dan menghayati, kita harus mengamalkannya.

Catatan 1:
Pada kalimat (1)dan(2) terdapat ketidakparalelan bentuk tentang gagasan-gagasan yang sederajat. Pada kalimat (1) gagasan–gagasan yang sedarajat adalah kata kerja memahami dan menghayati dan kata benda pengamalan; sedangkan pada kalimat (2) gagasan yang sederajat adalah kata kerja aktif me(N)- memahami dan menghayati kata kerja pasif diamalkan. Agar sebuah kalimat menjadi efektif, gagasan–gagasan yang sederajat harus dinyatakan dengan bentuk yang sama. Jelasnya, jika dalam sebuah kalimat suatu gagasan dinyatakan dengan kata kerja me(N)- gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan dengan kata kerja me(N) juga. Demikian juga jika suatu gagasan dinyatakan dengan kata benda pe(N)-an, gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan dengan kata benda pe(N)-an. Jadi kalimat (1a),(1b),(2a),dan (2b) memiliki keparalelan bentuk.



Kehematan kata
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Artinya membuang kata yang memang tidak perlu, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
  •  Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh:
    Karena ia tidak belajar, dia tidak naik kelas.(salah)

    Karena tidak belajar, dia tidak naik kelas.(benar)

  • Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian super ordinat pada hiponimi kata.
 Contoh :
    Dia memakai kemeja warna merah .(salah)

    Dia memakai kemeja merah. (benar)

  •  Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Contoh:
Para tamu-tamu para tamu

Beberapa orang-orang beberapa orang


Kecermatan Penalaran
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda,dan tepat dalam pilihan kata. Artinya bahwa penafsiran ganda dapat mengakibatkan ketidakcermatan penalaran. Tafsiran ganda di sebut juga ketaksaan atau ambiguitas . Ambiguitas atau ketaksaan sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda mendua arti. Ambiguitas timbul dalam dalam berbagai variasi ujaran atau bahasa tertulis. Umpamanya, frase buku sejarah baru dapat ditafsirkan sebagai

(1) buku sejarah itu baru terbit, atau
(2) buku berisi sejarah zaman baru

Pemilihan kata yang tidak tepat dapat disebabkan beberapa hal, antara lain:
(a) pemakaian kata tutur
Kata tutur adalah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam percakapa

Contoh:
    Saya sedang bikin kue.(salah)

    Saya sedang membuat kue. (benar)

(b) Pemakaian kata-kata bersinonim
Kata-kata bersinonim ada yang dapat saling menggantikan,ada yang tidak. Adapula kata-kata bersinonim yang pemakaiannya dibatasi oleh persandingan yang dilazimkan.

Contoh:
    Saya suka melihat wayang kulit.(salah)

    Saya suka menonton wayang kulit. (benar)

(c)Pemakaian kata-kata yang bernilai rasa
Kata-kata yang bernilai rasa hendaknya di pilih secara cermat agar keefektifan penuturan dapat dicapai dwngan sebaik-baiknya. Salah pilih terhadap yang bernilai rasa akan menggangu perasaan pembaca .

Contoh:
    Banyak pahlawan kita yang mati di medan perang.(salah)

    Banyak pahlawan kita yang gugur di medan perang.(benar)

(d) Pemakaian kata-kata/istilah istilah asing

Ada kata-kata/istilah istilah asing yang sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, ada juga yang belum. Jika sudah ada padanannya, hendaknya dipakai padanannya, bukan asingnya.

Kata-kata/istilah istilah asing boleh dipakai dengan pertimbangan sebagai berikut:

        Lebih cocok karena konotasinya,misalnya;

Kritik --- kecaman
Dianalisis---diolah

        Lebih singkat jika da bandingkan dengan terjemahannya:


eksekusi---pelaksanaan hukuman mati
imunisasi-----pengebalan terhadap penyakit

        Bersifat internasional,misalnya;


Matematika-------ilmu pasti
Hydrogen--------- zat air

(e)  Pemakaian kata-kata konkret dan abstrak

Kata konkret ialah kata-kata yang menunjuk kapada objek yang dapat dilihat,didengar,dirasakan,diraba atau dibaca, sedangkan kata-kata abstrak ialah kata-kata yang menunjuk kepada sifat,konsep atau gagasan. Oleh karena itu, dalam karangan dipakai kata-kata konkret sebanyakbanyaknya agar isi karangan itu menjadi lebih jelas.

(f) Pemakaian kata-kata umum dan khusus


Kata-kata umum adalah kata-kat yang luas ruang lingkupnya, sedangkan kata –kata khususnya adalah kata yang mempunayai ruang lingkup yang lebih sempit. Untuk keefektifan penuturan sebaiknya memakai kababta-kata yang lebih sempit. Oleh sebab itu sebaik, untuk mengefektifkan penuturan lebih tepat dipakai kata-kata khusus daripada kata-kata umum.

Umum | khusus = Membawa menjinjing menatang,menggotong |  menyandang
                           Pakaian baju, celana, kain | batik, kemeja


(g)   Pemakain idiom

Contoh:

Bergantung kepada | tergantung dari

Pada | bergantung dari.

Terdiri atas | terdiri dari


(h) Pemakaian kata-kata lugas

Dalam karangan sebaaiknya memakai kata-kata lugas yaitu kata yang bersahaja apa adanya, tidak berupa frase yang panjang
Contoh:
    Setelah diberikan penjelasan secara mendalam, mereka tidak lagi melakukan pengrusakan terhadap took-toko itu.(salah)

    Setelah dijelaskan, mereka tidak merusak took-tokoooo itu.(benar)


Kepaduan gagasan
Yang dimaksud dengan kepaduan adalah kepaduan peryataan kalimat, yang menyebabkan kalimat tidak padu adalah:

  1.   Keterangan yang disisipkan diantara S(subjek) dan Predikat .
 Contoh:
    Pengemudi setelah menyelesaikan tugasnya dapat idtirahat dan minum kopi yang telah disedikan oleh pelayan. (salah)
    Setelah selesai melakukan kegiatan nya, pengemudi dapat istirahat dan dan minum kopi.

Keterangan aspek seperti akan,harus , telah, belum, masih sedang dan sebainya, tidak boleh disisipkan pada kata kerja pasif yang berupa ikatan erat pelaku orang I atau ii dengan pokok kata kerja.

Contoh:

    Selajutnya saya akan uraikan pentingnya bahasa bagi manusia.(salah)
    Selanjutnya akan saya uraikan pentingnya bahasa bagi manusia. (benar)

    Posisi unsur- unsur kalimat tidak mengikuti aturan pola kaliimat bahasa indonesi.

Contoh:
    Dalam kita menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup harus tetap tabah. (salah)
    Dalam menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup, kita harus tetap tabah.(benar)

    Pemakaian kata depan kepada/bagi diantara P (predikat) dan O(objek Penderita).

Contoh:
    Sifa sangat menyayangi kepada kucingnya.(salah)
    Sifa sangat sayang kepada kucingnya. (benar)


Kelogisan bahasa
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:
    Waktu kami persilakan.
    Dirgahayu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-55

Bandingkan dengan kalimat:

(1a) Bapak Kepala Sekolah kami persilakan!
(1b) Waktu kami serahkan kepada bapak kepala sekolah.

.Kalimat (1) dan (2) memang tidak logis. Ketidaklogisannya terlihat pada hubungan S dan P –nya

Penjelasan Kalimat (1):

    Siapakah yang dipersilakan oleh pembawa acara?

Jawabnya: Bapak Dekan, bapak camat, Saudara Ketua, sebagainya bukan waktu.

    Apakah yang diserahkan kepada Bapak Dekan?

Jawabnya: waktu

Jadi, yang dipersilakan oleh pembawa acara tentu saja orang, bukan benda
 

Sumber : http://www.rumpunnektar.com/2014/02/ciri-ciri-kalimat-efektif-dan.html