Home

Sabtu, 29 November 2014

Akuntansi Oh Akuntansi ...



Sebelumnya saya sudah pernah share mengenai alasan saya masuk akuntansi di postingan pertama saya. Kali ini saya mau share yang lebih spesifik lagi mengenai kenapa sih pilih akuntansi? Apa lebihnya akuntansi? Akuntansi itu belajarnya apa aja sih?
Buat yang belum baca posting saya yang sebelumnya, alasan saya pilih akuntansi sebelumnya itu karna akuntansi adalah pelajaran yang lebih banyak menghitung dari pada menghafal. Nggak perlu keahlian khusus. Dan yang dihitung uang. Masalah uang siapa yang dihitung, yaaa... yang penting menghitung uang. Ada motivasinya tersendiri. Haha. Jadi, menurut saya pelajaran akuntansi itu pelajaran yang paling mudah diantara pelajaran IPS lainnya. Garis bawah, huruf besar, dan cetak miring bagian menurut saya. Hehe, biar nggak sampai ada kesalah pahaman. Karna sebenarnya itu tergantung masing-masing orang.
Selain pelajarannya yang nggak banyak menghafal, pelajaran akuntansi itu sebenarnya cukup bermanfaat di kehidupan kita, terutama untuk orang-orang yang mau jadi pengusaha, wiraswasta, apapun namanya yang ada kaitannya dengan bisnis. Karna dalam akuntansi, kita akan belajar bagaimana kita mengetahui berapa banyak uang yang digunakan, berapa banyak pendapatan kita, beban yang harus dibayar, dll. Bermanfaat juga untuk kehidupan sehari-hari. Buat calon pengurus keuangan rumah tangga, dengan akuntansi kita bisa menghitung berapa pendapatan yang diterima, beban yang harus dibayar, jadi kita bisa mengelola keuangan dengan lebih baik.


Untuk bidang-bidang akuntansi sendiri sebenarnya cukup banyak. Ada sembilan kalau tidak salah. Tapi kali ini saya hanya akan membahas empat saja.
Yang pertama adalah Akuntansi Keuangan (Financial atau General Accounting). Bidang akuntansi yang menyangkut pencatatan transaksi-transaksi suatu perusahaan dan penyusunan laporan berkala dimana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen, para pemilik dan kreditor. Jadi bidang ini mengenai pencatatan transaksi keuangan perusahaan atau status keuangan perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk manajemen, serta diberikan kepada pemilik dan kreditor.
Yang kedua adalah Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)  merupakan suatu bidang yang menyangkut pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas yaitu laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan kebenarannya. Jadi dalam bidang ini Auditor (orang yang mengaudit), akan memeriksa catatan keuangan dari suatu perusahaan, atau project, apakah sudah sesuai atau belum. Pekerjaan di bidang ini susah-susah gampang. Karna dalam pekerjaan ini biasanya banyak terjadi suap menyuap. Contohnya, ada korupsi di project pembangunan jalan. Nanti si auditor memeriksa laporan keuangannya. Kalau ketahuan tidak sesuai, auditor ini berkewajiban melaporkan. Tapi kebanyakan biasanya si auditor ini bakal di tawari uang tutup mata. Alias nih ada uang rokok 100 jt, tapi lu pura-pura ga liat ya. Semacam itulah.
Yang ketiga adalah Akuntansi Manajemen (Management Accounting) merupakan bidang akuntansi yang menggunakan baik data historis maupun data data taksiran dalam membantu manajemen untuk merencanakan operasi-operasi dimasa yang akan datang. Jadi intinya dalam bidang ini, kita akan menggunakan data-data transaksi baik yang sudah terjadi sebelumnya ataupun perkiraan yang akan datang untuk membantu manajemen perusahaan dimasa yang akan datang. Yah, tugasnya manajer lah.
And the last (di postingan ini) but not least adalah Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyusunan laporan-laporan pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi. Di dalam bidang ini, kita berurusannya sama pajak-pajak. Jadi kita menghitung pajak apa aja yan di tanggun perusahaan dan berapa pajak yang di tanggung perusahaan.
            Sedikit tambahan buat yang berminat di bidang Akuntansi. Laporan Keuangan. Makanan sehari-harinya anak akuntansi. Apasih laporan keuangan itu? Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan. 
  2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya. 
  3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. 
  4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu. 
  5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya . 
  6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama. 
  7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

Credit  :

Minggu, 23 November 2014

Wiraswasta


Pengertian Kewiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswastawan

Kewiraswastaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh  dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik.
Wiraswasta adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Wiraswastawan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang baik pada masyarakat, dengan selalu mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

Perusahaan Besar dan Perusahaan Kecil

Perusahaan Kecil
  • Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
  •  Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
  • Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi. 
  • Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
 Contoh : Pedagang kaki lima, warung klontong, online shop

Perusahaan Besar
  • Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya) 
  • Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan. 
  • Persentase kegagalan usaha relatif rendah. 
  •  Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.
 Contoh : PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT. Bumi Resources Tbk, PT. Gudang Garam Tbk

Waralaba (Franchise)
Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise yang aslinya berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Beberapa waralaba yang ada di Indonesia :
  • Waralaba local
1.      Es Teller 77
2.      Kedai Kopi Torabika
3.      Moz5 Salon Muslimah
4.      Semerbak Coffee
5.      Pizza Rakyat
6.      Mister Jagung Manis
7.      Kebab Baba Raffi
8.      Tela-Tela 77
9.      TIKI dan JNE
10.  Dokar (Donat Bakar)
  • Waralaba Asing
1.      Mc Donald
2.      The Body Shop
3.      Lawson
4.      Wendy's
5.      Ya Kun
6.      Toddler Kindy Gymbaroo
7.      Wall Street
8.      Early Learning Center
9.      English First
10.  KFC

Keuntungan dan Kerugian Waralaba (Franchise) 
Keuntungan
  1. Adanya program-program pelatihan dari Fanchisor (yang punya perusahaan) sehingga kurangnya skill dapat di tanggulangi. 
  2.  Secara psikologis pihak Franchisee akan berusaha untuk dapat memajukan bisnisnya itu di samping mendapat bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak franchisor karena merasa telah memiliki perusaan yang besar. 
  3. Populer seketika. 
  4. Karena sudah populer maka tentu saja perusahaan baru tersebut tidak butuh dana besar untuk promo atau dana untuk kegagalan yang biasa dialami oleh perusaan yang baru berdiri. 
  5. Iklan yang ditayangkan di TV, di billboard atau dimanapun mewakili seluruh jaringan Franchise 
  6. Keuntungan bagi franchisee dari adanya daya beli yang besar dan negosiasi yang dilakukan pihak franchisor atas nama seluruh jaringan franchisee 
  7. Risiko dalam bisnis franchise umumnya kecil
Kekurangan
  1. Peran yang dimainkan oleh Franchisor sangat besar dengan kontrol yang tinggi sehingga pihak franchisee hilang kemandiriannya 
  2. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor 
  3.  Biasanya kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis franchise dan ruang gerak dari pihak franchisor 
  4.  Kebijakan-kebijakan pihak franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchise 
  5. Franchisor bisa jadi membuat kesalahan dalam kebijakannya 
  6. Turunnya reputasi dan citra dari merek bisnis franchisor karena alasan yang tidak terduga-duga sebelumnya.    
  7. Pihak franchisee harus membayar berbagai macam fee kepada pihak franchisor, yang terms and conditionsnya therefore harus jelas dan dinegosiasi siapa yang harus memikul biaya tersebut: 
  • Royalty; pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari pemakaian hak franchise oleh franchise 
  • Franchise fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat penandatangan akte franchise,
  • Direct expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/ pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan
  • Biaya sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis 
  • Marketing dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan, maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing atau iklan tertentu 
  • Assignment fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang franchise yang baru dsb.
Credit :